Cari Blog Ini

Rabu, 16 Januari 2013

TEKNIK BUDIDAYA SEMANGKA



TEKNIK BUDIDAYA
SEMANGKA
Butuh iklim hangat, dan untuk pertumbuhannya membutuhkan lebih banyak panas daripada tanaman hortikultura lainnya.
Suhu perkecambahan 25 - 30 °C untuk yang berbiji, sedang non biji 28 - 30 °C. Suhu pertumbuhan 20 - 25 °C, untuk pembuangaan dan penyerbukan 25°C. Untuk pengisian dan pemasakan buah 30°C.
Butuh cuaca kering dan cukup sinar matahari. Perakarannya dalam sehingga tahan kering, sebaliknya tidak tanah keadaan basah. Hujan terus menerus atau cuaca berawan terus menyebabkan tanaman kerdil, jumlah bunga dan buah berkurang.
Tumbuh baik di tanah berpasir atau geluh pasiran dengan pengatusan yang baik. Tidak baik ditanam terus menerus pada tanah yang sama. Bekas tanaman padi, jagung atau tebu adalah yang paling baik untuk semangka. PH tanah 6 -7 (netral).
kembali ke atas
PENGOLAHAN TANAH  
Pengolahan tanah dapat dilakukan hanya pada tempat yang akan ditanami selebar ± 1m. Untuk tanah yang tidak berpasir harus diolah sampai menjadi remah (gembur), kemudian dibentuk bedengan penanaman (lihat bentuk bedengan dan sistim tanam). Setelah bedengan penanaman jadi, selanjutnya dapat disebari dulu dengan pupuk kandang secara rata. Kalau menggunakan sistim koakan, pupuk kandang dapat diberikan pada koakan-koakan. Untuk keperluan 1 tanaman pupuk kandangnya 3 kg         
Catatan :  
Bila menanam pada musim hujan, maka jarak tanam maupun tinggi bedengan harus diambil yang paling besar. Terutama untuk tanah yang tak berpasir. Jarak antar tanaman minimal 100 cm, dengan lebar bedengan 3 m (tanam tunggal) dan 6-7 m (tanam ganda) dengan tinggi bedengan minimal 50 cm.  

PERSEMAIAN  
Semangka lebih baik disemaikan dulu sebelum dipindah tanam (lihat cara menyemai).  

PINDAH TANAM    
Setelah keluar 2-3 daun (dipersemaikan ± 12-14 hari) bibit telah siap dipindah ke lapang. Waktu pemindahan yang terbaik adalah sore hari dan plastik polybag harus dibuang (jangan ikut ditanam). 

JARAK TANAM  
Sistem Tunggal : 
Sistem Ganda : 
90-100 cm x 300 cm
 
90-100 cm x 6-7 m
(2 baris tanaman) 
             
  
kembali ke atas
Penanaman dengan menggunakan plastik hitam perak  
Bila memakai mulsa plastik hitam perak, pupuk dapat diberikan secara total (sekaligus) sebelum pindah tanam.  

Caranya :  
Setelah bedengan betul-betul siap dan telah disebari pupuk kandang, maka bedengan dapat diairi (sebaiknya dileb), tapi jangan terlalu basah. Selanjutnya pupuk buatan (jenis dan dosis lihat tabel) disebar secara rata pada bedengan kemudian diaduk rata. Setelah itu bedengan dibentuk semulus mungkin agar plastik dapat menempel secara sempurna pada bedengan, selanjutnya bedengan ditutup dengan plastik hitam-perak. Warna hitam menghadap ke bawah sedang warna peraknya menghadap ke atas. Untuk mendapatkan hasil yang baik, plastik dipasang pada waktu mendapatkan sinar matahari secara penuh (09.00 - 14.00) dan plastik ditarik sampai benar-benar rapat.  

Dosis pemupukan dengan mulsa plastik hitam perak (gr/tanaman)     
Semangka Berbiji: 
Semangka Non Biji: 

Pupuk kandang 3000 gr
ZA 130 gr
Urea 60 gr
TSP 80 gr
KCl 100 gr
Total pupuk buatannya 370 gr/tan 

Pupuk kandang 3000 gr
ZA 130 gr
Urea 60 gr
TSP 40 gr
KCl 130 gr
Total pupuk buatannya 360 gr/tan 
 

Catatan :  
•Pupuk kandang yang digunakan harus sudah matang (jadi), sebab kalau masih mentah tanaman akan kerdil atau bahkan layu. 
•Pemupukan di atas adalah untuk tanah berpasir, maka bila digunakan pada tanah jenis lain (agak liat) pupuk dapat diberikan 80-90% dari dosis tersebut. 


Semangka berbiji :  
Pupuk kandang diberikan sekali sebagai pupuk dasar. Per tanaman 3 kg.  
Dasar : ZA = 30 TSP = 45 : KCl = 40 : Urea = 15 Total = 130 gr  
Sus I : ZA = 10 TSP = 10 : KCl = 10 : Urea =  5 Total = 35 gr  
Sus II : ZA = 50 TSP = 25 : KCl = 35 : Urea = 25 Total = 135 gr  
Sus III : ZA = 65 TSP = - : KCl = 15 : Urea = - Total = 80 gr  
Sus IV : ZA = 15 TSP = - : KCl = - : Urea = - Total = 15 gr  
Total : ZA = 170 TSP = 80 : KCl = 100 : Urea = 45 Total = 395 gr(gr/tan)  

Semangka non biji :  
Pupuk kandang diberikan sekali sebagai pupuk dasar. Per tanaman 3 kg.  
Dasar : ZA = 30 TSP = 25 : KCl = 40 : Urea = 15 Total = 110 gr  
Sus I : ZA = 10 TSP = - : KCl = 10 : Urea =  5 Total = 25 gr  
Sus II : ZA = 50 TSP = 15 : KCl = 35 : Urea = 25 Total = 125 gr  
Sus III : ZA = 65 TSP = - : KCl = 25 : Urea = - Total = 90 gr  
Sus IV : ZA = 15 TSP = - : KCl = 20 : Urea = - Total = 35 gr  
Total : ZA = 170 TSP = 40 : KCl = 130 : Urea = 45 Total = 385 gr/tan  
(gr/tan)  
Waktu pemupukan :  
Pupuk dasar 3 hari sebelum tanam, diaduk rata pada bedengan penanaman, kalau sistim koak diaduk sampai rata pada koakan.  
Susulan I 7-10 hari setelah pindah tanam diberikan di sisi kiri dan kanan tanaman atau sekitar tanaman (setengah lingkaran) dengan jarak ± 10-15 cm dari pangkal batang  
Susulan II 14 hari setelah pupuk susulan I. Diberikan pada bagian depan dari tanaman (arah menjalarnya tanaman) Jarak ± 20 cm.  
Susulan III 14 hari setelah pupuk susulan II, diberikan di belakang tanaman (dekat selokan) Jarak ± 20 cm.  
Susulan IV 10-14 hari setelah pupuk susulan III. Diberikan di sekitar tanaman. Jarak ± 20 cm.  
Catatan :  
Waktu pemberian pupuk sebaiknya setelah melakukan pengairan. Jadi ketika keadaan tanah masih agak basah dan setelah melakukan pemupukan, selanjutnya pupuk ditutup lagi dengan tanah.  
Pemupukan di atas adalah untuk tanah berpasir, maka bila digunakan pada tanah jenis lain (agak liat) pupuk dapat diberikan 80-90% dari dosis tersebut.  
kembali ke atas
  
Pemberian pupuk dapat dilakukan secara total (sekali pupuk). 
Warna hitam pada plastik dapat menimbulkan kesan gelap, sehingga rumput-rumput pengganggu dapat ditekan pertumbuhannya, sedang warna perak dapat memantulkan sinar matahari sehingga dapat mengurangi hama Aphids, Trips, Tungau. Dengan demikian akan mengurangi juga serangan Virus. 
Menjaga tanah tetap gembur, merangsang pertumbuhan akar, dapat dipanen lebih awal. 
Menjaga suhu tanah, sehingga dapat membantu pertumbuhan tanaman. 
Menjaga kelembaban tanah (waktu hujan dapat menahan agar tanah tidak terlalu basah, bila musim kering dapat menahan penguapan air sehingga penyiraman tak terlalu sering). 
Untuk tanaman yang berumur pendek seperti semangka ini, mulsa plastik hitam perak dapat digunakan 2 kali masa tanam. 

Pemupukan bila tanam tanpa mulsa plastik hitam-perak :  
Pemupukan dilakukan 5 kali  
kembali ke atas
  
Menyulurkan ranting  
Setelah ranting memanjang, ranting disulurkan agar merambat membentuk siku-siku dengan baris tanaman. Bila ranting terlalu berhimpitan mudah menimbulkan penyakit, juga bunganya mudah rontok  

Mendangir  
Bila tidak memakai mulsa plastik Hitam-Perak, maka pendangiran harus dilakukan untuk membuang rumput pengganggu disekitar tanaman.  

Pemberian seresah  
Diberikan pada tempat dimana buah, batang dan ranting semangka berada. Ranting yang sudah disulurkan harus dialasi dengan jerami, demikian juga pada buahnya juga harus dialasi dengan jerami. Semakin tebal seresah semakin bagus. Waktu mulai memberi seresah paling lambat ketika panjang tanaman ± 50 cm.  

Pengairan dan Pengatusan  
Kelembaban tanah harus diperhatikan selama pertumbuhan awal guna mendapatkan tanaman yang baik. Bila bunga betina telah keluar, dianjurkan untuk mengurangi pengairan guna memperbaiki pembentukan buah. Bila buah mulai berkembang, pengairan perlu ditambah untuk mendapatkan buah dengan ukuran yang optimal. Dan selama pemasakan buah yaitu setelah buah mencapai ukuran maksimum pengairan dikurangi untuk mendapatkan kadar gula yang baik.  

Penyerbukan  
Penyerbukan dapat dibantu oleh serangga, tapi bila menanam semangka non biji harus dibantu oleh manusia supaya hasilnya lebih sempurna. Waktu penyerbukan adalah pagi hari. Semakin pagi semakin bagus (asal bunga betina semangka non biji yang akan diserbuki sudah mekar). Yang perlu diperhatikan serbuk sari semangka non biji steril (mandul) sehingga harus dilakukan penyerbukan silang dengan semangka biasa (berbiji) agar dapat membentuk buah. Karena itu bila menanam semangka non biji, maka harus pula menanam semangka berbiji, dengan perbandingan 1:10, artinya untuk 1 tanaman semangka berbiji sebagai penyerbuk untuk 10 tanaman semangka non biji.  

Cara menyerbuki semangka non biji :  
Ambil bunga jantan dari semangka berbiji, lalu diserbukkan pada bunga betina semangka non biji yang sudah mekar. Penyerbukan harus merata agar buah yang dihasilkan bagus bentuknya.        

Membuang ranting  
Bila semangka tumbuh normal (tidak terlalu subur), kita boleh memelihara 3 cabang tanpa melakukan pemotongan ranting sekunder, tapi kalau ranting semangka tumbuh terlalu subur ada gejala tumbuh memanjang, maka ujung cabang sekunder dipangkas dan ditinggalkan 2 daun. Sedang pada ruas yang ada buahnya dan ditumbuhi cabang sekunder, maka cabang tersebut harus secepatnya dibuang.  

Perempelan buah  
Buah  yang ada di dekat pangkal batang harus dibuang. Buah yang dijadikan paling baik ± 1 m dari pangkal batang (di atas daun ke-13). Untuk 1 tanaman dipelihara 1-2 buah saja (untuk jenis besar). Untuk jenis kecil 3-4 buah.  

Pemberantasan Hama dan Penyakit  
Untuk mendapatkan hasil yang baik, maka tanaman harus diusahakan bebas dari hama dan penyakit. Pengendalian yang intensif sangat diperlukan bagi jenis tanaman ini.  
kembali ke atas

Untuk dataran rendah buah semangka dapat dipanen ± 65-70 hari setelah pindah tanam.  
Untuk dataran sedang buah semangka dapat dipanen ± 70-75 hari setelah pindah tanam.  
Hasil tiap Ha ± 25-30 ton. 
kembali ke atas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar