Cara Budidaya Udang bisa dibilang cukup mudah, selain itu budidaya udang windu
ini juga sangat menjanjikan keuntungannya. Kamu tertarik untuk memulai bisnis
budidaya udang air tawar ini? Kalau iya, silahkan disimak baik-baik cara yang
benar dalam budidaya udang windu air tawar agar menghasilkan keuntungan yang
menjanjikan.
Jika ingin memulai bisnis Budidaya Udang Windu Air Tawar yang perlu
diperhatikan tentunya lokasi budidayanya sendiri. Kita tidak boleh sembarang
dalam memilih lokasi budidaya udang air tawar ini, karena nanti akan berdampak
tidak maksimalnya budidaya udang kita. Oke, untuk lokasi budidaya udang windu
air tawar yang dianjurkan yaitu seperti berikut ini :
- Lokasi yang cocok untuk tambak udang adalah pada daerah
sepanjang pantai (beberapa meter dari permukaan air laut) dengan suhu
rata-rata 26-28 derajat C.
- Tanah yang ideal untuk tambak udang adalah yang
bertekstur liat atau liat berpasir, karena dapat menahan air. Tanah dengan
tekstur ini mudah dipadatkan dan tidak pecah-pecah.
- Tekstur tanah dasar terdiri dari lumpur liat berdebu
atau lumpur berpasir, dengan kandungan pasir tidak lebih dari 20%. Tanah
tidak boleh porous (ngrokos).
- Jenis perairan yang dikehendaki oleh udang adalah air
payau atau air tawar tergantung jenis udang yang dipelihara. Daerah yang
paling cocok untuk pertambakan adalah daerah pasang surut dengan fluktuasi
pasang surut 2-3 meter.
- Parameter fisik: suhu/temperatur=26-30 derajat C; kadar
garam/salinitas=0- 35 permil dan optimal=10-30 permil; kecerahan air=25-30
cm (diukur dengan secchi disk)
- Parameter kimia: pH=7,5-8,5; DO=4-8 mg/liter; Amonia
(NH3) <>
Nah untuk tambak budidaya udang
windu sendiri ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar hasil budidaya bisa
maksimal yaitu :
- Tahan terhadap damparan ombak besar, angin kencang dan
banjir. Jarak minimum pertambakan dari pantai adalah 50 meter atau minimum
50 meter dari bantara sungai.
- Lingkungan tambak beserta airnya harus cukup baik untuk
kehidupan udang sehingga dapat tumbuh normal sejak ditebarkan sampai
dipanen.
- Tanggul harus padat dan kuat tidak bocor atau merembes
serta tahan terhadap erosi air.
- Desain tambak harus sesuai dan mudah untuk operasi
sehari-hari, sehingga menghemat tenaga.
- Sesuai dengan daya dukung lahan yang tersedia.
- Menjaga kebersihan dan kesehatan hasil produksinya.
- Saluran pemasuk air terpisah dengan pembuangan air.
Lokasi budidaya udang air tawar sudah ditentukan dan syarat
sudah mencukupi, selanjutnya yaitu menyiapkan benih udang windu untuk
dibudidayakan. Benur/benih udang bisa didapat dari beli di tempat pembenihan
(Hatchery) atau dari alam.
Di alam terdapat dua macam golongan benih udang windu (benur) menurut
ukurannya, yaitu :
a) Benih yang masih halus, yang disebut post larva.
Terdapat di tepi-tepi pantai. Hidupnya bersifat pelagis, yaitu berenang dekat
permukaan air. Warnanya coklat kemerahan. Panjang 9-15 mm. Cucuk kepala lurus
atau sedikit melengkung seperti huruf S dengan bentuk keseluruhan seperti jet.
Ekornya membentang seperti kipas.
b) Benih yang sudah besar atau benih kasar yang disebut juvenil.
Biasanya telah memasuki muara sungai atau terusan. Hidupnya bersifat benthis,
yaitu suka berdiam dekat dasar perairan atau kadang menempel pada benda yang
terendam air. Sungutnya berbelang-belang selangseling coklat dan putih atau
putih dan hijau kebiruan. Badannya berwarna biru kehijauan atau kecoklatan
sampai kehitaman. Pangkal kaki renang berbelang-belang kuning biru.
Perlakuan
dan Perawatan Benih
1. Cara Pengipukan/pendederan benur
di petak pengipukan
- Petak terbuat dari daun kelapa
atau daun nipah, agar benur yang masih lemah terlindung dari terik
matahari atau hujan.
- Benih yang baru datang,
diaklitimasikan dulu
- Kepadatan pada petak Ini
1000-3000 ekor. Pakan yang diberikan berupa campuran telur ayam rebus dan
daging udang atau ikan yang dihaluskan.
- Pakan tambahan berupa pellet
udang yang dihaluskan. Pemberian pelet dilakukan sebanyak 10-20 % kali
jumlah berat benih udang per hari dan diberikan pada sore hari.
2. Cara Pengipukan di dalam Hapa
- Hapa adalah kotak yang dibuat
dari jaring nilon dengan mata jaring 3-5 mm agar benur tidak dapat lolos.
- Ukuran hapa dapat disesuaikan
dengan kehendak, misalnya panjang 4- 6 m, lebar 1-1,5 m, tinggi 0,5-1 m.
- Kepadatan benur di dalam hapa
500-1000 ekor/m 2 .
- Pakan benur dapat berupa
kelekap atau lumut-lumut dari petakantambak di sekitarnya.
- Lama pemeliharaan benur dalam
ipukan 2-4 minggu, sampai panjangnya 3-5 cm dengan persentase hidup
70-90%.
- Jaring sebagai dinding hapa
harus dibersihkan seminggu sekali.
- Hapa sangat berguna bagi petani
tambak, yaitu untuk tempat aklitimasi benur, atau sewaktu-waktu
dipergunakan menampung ikan atau udang yang dikehendaki agar tetap hidup.
3. Cara pengangkutan:
- Pengangkutan menggunakan kantong
plastik:
- Kantong plastik yang berukuran
panjang 40 cm, lebar 35 cm, dan tebal 0,008 mm, diisi air 1/3 bagian dan
diisi benih 1000 ekor.
- Kantong plastik tersebut
dimasukkan dalam kotak kardus yang diberi styrofore foam sebagai penahan
panas dan kantong plastik kecil yang berisi pecahan-pecahan es kecil yang
jumlahnya 10% dari berat airnya. Benih dapat diangkut pada suhu 27-30
derajat C selama 10 jam perjalanan dengan angka kematian 10-20%.
- Jumlah benih yang dapat
diangkut antara 500-700 ekor/liter. Selama 6- 8 jam perjalanan, angka
kematiannya sekitar 6%.
- Untuk menurunkan suhunya bisa
menggunakan es batu.
4. Waktu Penebaran Benur
Sebaiknya benur ditebar di tambak
pada waktu yang teduh.
Pemeliharaan dan pembesaran benih
udang windu
Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk mendorong
pertumbuhan makanan alami, yaitu:
kelekap, lumut, plankton, dan
bentos.
Pemberian
Pakan
Makanan untuk tiap periode kehidupan
udang berbeda-beda. Makanan udang
yang dapat digunakan dalam budidaya
terdiri dari:
1. Makanan alami:
- Burayak tingkat nauplius,
makanan dari cadangan isi kantong telurnya.
- Burayak tingkat zoea,
makanannya plankton nabati, yaitu Diatomaeae (Skeletonema, Navicula,
Amphora, dll) dan Dinoflagellata (Tetraselmis, dll).
- Burayak tingkat mysis,
makanannya plankton hewani, Protozoa, Rotifera, (Branchionus), anak tritip
(Balanus), anak kutu air (Copepoda), dll.
- Burayak tingkat post larva
(PL), dan udang muda (juvenil), selain makanan di atas juga makan
Diatomaee dan Cyanophyceae yang tumbuh di dasar perairan (bentos), anak
tiram, anak tritip, anak udanng-udangan (Crustacea) lainnya, cacing
annelida dan juga detritus (sisa hewan dan tumbuhan yang membususk).
- Udang dewasa, makanannya daging
binatang lunak atau Mollusca (kerang, tiram, siput), cacing Annelida,
yaitut cacing Pollychaeta, udang-udangan, anak serangga (Chironomus), dll.
- Dalam usaha budidaya, udang
dapat makan makanan alami yang tumbuh di tambak, yaitu kelekap, lumut,
plankton, dan bentos.
2. Makanan Tambahan
Makanan tambahan biasanya dibutuhkan
setelah masa pemeliharaan 3 bulan. Makanan tambahan tersebut dapat berupa:
- Dedak halus dicampur cincangan
ikan rucah.
- Dedak halus dicampur cincangan
ikan rucah, ketam, siput, dan udang-udangan.
- Kulit kerbau atau sisa
pemotongan ternak yang lain. Kulit kerbau dipotong-potong 2,5 cm 2 ,
kemudian ditusuk sate.
- Sisa-sisa pemotongan katak.
- Bekicot yang telah dipecahkan
kulitnya.
- Makanan anak ayam.
- Daging kerang dan remis.
- Trisipan dari tambak yang
dikumpulkan dan dipech kulitnya.
3. Makanan Buatan (Pelet):
Takaran Ransum Udang dan Cara
Pemberian Pakan:
- Udang diberi pakan 4-6 x sehari
sedikit demi sedikit.
- Jumlah pakan yang diberikan
kepada benur 15-20% dari berat tubuhnya per hari.
- Jumlah pakan udang dewasa
sekitar 5-10% berat tubuhnya/ hari.
- Pemberian pakan dilakukan pada
sore hari lebih baik.
Nah, yang terakhir yaitu proses
panen Udang Windu Air Tawar. Udang dipanen disebabkan karena tercapainya bobot
panen (panen normal) dan karena terserang penyakit (panen emergency). Panen
normal biasanya dilakukan pada umur kurang lebih 120 hari, dengan size normal
rata-rata 40 – 50. Sedang panen emergency dilakukan jika udang terserang
penyakit yang ganas dalam skala luas (misalnya SEMBV/bintik putih). Karena jika
tidak segera dipanen, udang akan habis/mati.
Udang yang dipanen dengan syarat mutu yang baik adalah yang berukuran besar,
kulit keras, bersih, licin, bersinar, alat tubuh lengkap, masih hidup dan
segar. Penangkapan udang pada saat panen dapat dilakukan dengan jala tebar atau
jala tarik dan diambil dengan tangan. Saat panen yang baik yaitu malam atau
dini hari, agar udang tidak terkena panas sinar matahari sehingga udang yang
sudah mati tidak cepat menjadi merah/rusak.
Oke, itu tadi sedikit Cara Budidaya Udang Windu Air Tawar yang bisa kami
bagikan. Owh ya, sebaiknya jika ingin memulai budidaya udang windu ini. Carilah
orang yang sudah sukses dalam budidaya udang ini, lalu mintalah bimbingan agar
usaha budidaya udang windu kita juga sukses seperti mereka. Oke selamat memulai
usaha budidaya udang windu air tawar.